Conblock: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Tips Memilihnya

Ketika memilih material pembuat jalan, conblock sering kali masuk ke dalam daftar pertimbangan. Hanya saja, beberapa dari kamu mungkin belum familier dengannya. Secara garis besar, conblock adalah paving block beton pracetak. Fungsinya adalah untuk menutup permukaan tanah.
Pastinya, masih banyak informasi tentang conblock paving yang perlu kamu ketahui. Selain soal definisi, kamu juga perlu mempelajari apa perbedaannya dengan paving block, fungsi utama, jenis-jenis, dan tips untuk memilih conblock terbaik.
Definisi Conblock dan Bedanya dengan Paving Block

Pada penjelasan di atas, kamu pasti sudah punya gambaran soal apa itu conblock, yaitu paving block beton pracetak. Kamu bisa menganggapnya sebagai material bangunan karena sering digunakan untuk membuat jalan, trotoar, halaman, area parkir, taman, dan tempat pijakan lain di area publik.
Karena fungsinya tersebut, tidak heran jika banyak orang ingin tahu tentang perbedaan conblock dan paving block. Ternyata, keduanya adalah material yang sama. Paving block adalah istilah teknis yang terkenal di seluruh dunia, sedangkan conblock adalah istilah yang lebih populer di Indonesia.
Seperti apa yang sudah disinggung sebelumnya, materialnya terbuat dari beton, yaitu campuran semen, agregat, pasir, dan air. Hal ini sesuai dengan yang tertera dalam SNI Nomor 03-0691-1996.[1] Akan lebih baik untuk membuatnya dengan bahan utama tanpa mencampurnya dengan bahan lain.
Namun pada beberapa kasus, tidak jarang ada tambahan bahan lain. Contoh campuran bahannya adalah pewarna, mengingat desain cetakan conblock yang biasanya unik dan variatif. Kamu bisa melakukannya asalkan bahan tambahan tersebut tidak merusak komposisi beton yang utama.[1]
Karena itu, kini kamu bisa menemukan banyak pilihan desain dan warna. Desain yang paling umum adalah pesegi dan persegi panjang, namun kamu juga bisa menemukan desain hexagonal, topi uskup, desain cacing, dan lain-lain. Sedangkan untuk warna, ada warna abu-abu (asli) dan warna lain.
Ketebalan dan dimensi ukurannya pun cukup variatif. Ada yang lebih tebal dan besar dengan ukuran rata-rata 20×40 cm atau 30×60 cm. Namun, ada juga yang tipis dan mungil, dengan ukuran rata-rata 10×10 cm. Permukaannya ada yang lebih kasar, namun ada juga yang lebih halus.
Fungsi Utama Conblock

Setelah tahu definisinya, kini saatnya untuk mempelajari apa saja fungsi conblock. Secara garis besar, material bangunan ini berfungsi untuk:
1. Material Pengerasan Jalan
Kamu mungkin menyadari jika kebanyakan jalan raya terbuat dari aspal. Namun, kamu juga bisa memakai material seperti conblock untuk pengerasan di jalan-jalan atau area tertentu, misalnya:
- Jalur pejalan kaki dan taman.
- Jalan komplek dan perumahan.
- Area publik seperti trotoar, alun-alun, dan fasilitas umum.
- Area industri dan pelabuhan dengan tipe heavy-duty.
2. Alternatif Material Pengerasan yang Ramah Lingkungan
Jika kamu mencari alternatif material pengerasan yang ramah lingkungan, maka conblock adalah jawabannya. Hal ini karena material tersebut biasanya terbuat dari bahan yang berpori, sehingga bisa meresap air. Hasilnya, tidak ada genangan dan tidak rentan banjir.
Selain karena kemampuannya untuk menyerap air, conblock juga bisa menurunkan suhu di area sekitarnya. Penelitian menunjukkan bahwa material ini bisa mengurangi panas di area perkotaan.[2] Jadi, baik untuk mengurangi dampak global warming atau pemanasan global.
Jenis-Jenis Conblock

Pada dasarnya, ada banyak contoh conblock yang tersedia di pasaran. Kamu bisa memilih desain, warna, dan ketebalan tertentu, misalnya seperti:
1. Desain Basic
Pertama ada desain conblock basic yang paling sering digunakan di Indonesia. Contohnya seperti segi empat, persegi panjang, hexagon, bata, dan topi uskup. Desainnya sederhana, tapi paling mudah untuk dipasang. Kamu tidak perlu punya skill advance untuk memasangnya dengan rapi.
2. Conbloc 4
Jika ingin yang serbaguna dan tahan lama, maka Conbloc 4 adalah jawabannya. Sangat ideal untuk penggunaan sehari-hari, khususnya untuk jalan masuk dan jalan setapak. Kamu juga bisa menggunakannya di taman atau ruang publik lain yang sejenisnya.
3. Conbloc 4.10
Bila kamu bertanya-tanya apa paving blok yang paling kuat, maka Conbloc 4.10 adalah solusinya. Conblock ini paling cocok untuk menahan beban ekstrem. Ideal untuk tempat parkir, area industri, dan tempat lain yang sejenis.
4. Desain Estetik
Khusus untuk yang ingin tampilan lebih kreatif, bisa coba bentuk desain yang estetik. Contohnya seperti ardas, classico, segmento, vienna, cobblestone, dan desain estetik yang lainnya.
Tips Memilih Conblock Berkualitas

Untuk memastikan kamu mendapat yang terbaik, pastikan melakukan beberapa tips berikut:
- Periksa mutu beton, usahakan untuk memilih K-300 atau lebih agar lebih kuat dalam menahan beban. Contohnya seperti paving dari Conbloc yang rata-rata bermutu K-450.
- Pastikan ukuran presisi agar lebih efisien, tidak ada area yang bolong, dan tidak ada sisa conblock.
- Pilih produsen terpercaya, seperti Conbloc yang selalu memberikan kualitas terbaik selama lebih dari 50 tahun.
- Sesuaikan desain dan pola dengan kebutuhan, entah itu untuk di rumah, area publik, atau industri.
Jadi, setelah tahu bahwa conblock adalah paving block beton pracetak, apakah kamu sudah siap untuk mendapatkannya? Temukan produk paving block berkualitas tinggi, tahan lama, presisi, dan sesuai untuk berbagai kebutuhan proyek di Conbloc! Cocok untuk beragam proyek perumahan hingga industri!