Berita & Tren Industri

Mengenal Saluran Drainase: Solusi Atasi Genangan dan Banjir

Mengenal Saluran Drainase: Solusi Atasi Genangan dan Banjir

Beberapa dari kamu mungkin pernah mendengar soal saluran drainase. Pasalnya, elemen ini sangat vital di sistem perkotaan. Tanpanya, kota akan rentan terkena genangan air dan banjir setiap kali hujan datang. Hal ini jelas berdampak buruk, entah untuk jangka waktu pendek maupun panjang. 

Dampak jangka pendeknya adalah menghambat aktivitas harian. Pada kasus yang lebih buruk, keamanan kamu dan masyarakat umum jadi taruhannya. Sedangkan dampaknya di jangka panjang adalah kerusakan infrastruktur kota. Bangunan dan jalan rentan rusak. Tanah pun rentan amblas.

Bila belum begitu mengenalnya, maka kamu bisa mempelajari tentang apa itu drainase di sini. Tidak hanya tentang definisinya saja, namun juga fungsi dan jenis-jenisnya.

Definisi Saluran Drainase

lubang ujung saluran drainase bawah tanah

Jika kamu bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan saluran drainase, istilah ini merujuk pada saluran air.[1] Drainase biasanya berbentuk jaringan yang saling terkait di sistem perkotaan. Tugasnya untuk mengalirkan air ke sungai, laut, atau danau dengan tujuan agar menghindari banjir dan genangan.

Konsep tentang sistem saluran ini sudah ada sejak awal peradaban manusia, lebih tepatnya peradaban Mesopotamia dan Iran di tahun 4000 sebelum Masehi.[2] Pada saat itu, mereka membuat drainase hanya untuk pertanian. Namun sekarang, fungsinya semakin vital bagi sebuah perkotaan.

Fungsi Saluran Drainase

ujung saluran drainase

Berdasarkan penjelasan di atas, kamu pasti sudah punya gambaran tentang betapa pentingnya saluran drainase perkotaan. Hal ini mengingat fungsinya yang sangat signifikan. 

Beberapa fungsi drainase adalah:

1. Mengalirkan Air Hujan & Mengurangi Risiko Banjir

Bisa dibilang jika mengalirkan air hujan adalah fungsi drainase yang paling utama. Terutama di area perkotaan yang minim lahan serapan. Bayangkan jika sebuah kota tidak punya saluran air sama sekali. Maka, setiap kali hujan turun, kota tersebut pasti akan mengalami banjir. 

Saluran tersebut bertugas untuk menampung air hujan, lalu mengalirkannya dengan lebih cepat ke sungai, laut, danau. atau badan air lainnya. Tujuannya agar air tidak menumpuk di satu tempat saja. Hal ini bisa jadi solusi cerdas untuk mengurangi genangan air dan risiko banjir. 

2. Mengalirkan Air Limbah

Selain air hujan, kamu juga bisa mengalirkan air limbah di sistem drainase. Air ini biasanya berasal dari pabrik dan rumah tangga. Kualitas airnya kotor yang bisa merusak lingkungan. Jadi, harus dialirkan ke sistem yang benar. 

Kebanyakan limbah rumah tangga biasanya langsung dialirkan ke badan air, terutama yang sudah memenuhi baku mutu. Namun untuk limbah pabrik, kamu harus menggunakan drainase khusus dan mengalirkannya ke fasilitas pengolahan air limbah (IPAL) terlebih dulu.

3. Menjaga Sanitasi Lingkungan

Ada alasan mengapa kamu perlu mengalirkan air limbah di sistem drainase. Salah satunya adalah untuk menjaga sanitasi lingkungan. Hal ini karena air limbah yang kotor dan bau. Kamu juga bisa menemukan banyak sumber penyakit di sana. Jadi, memang harus dikelola dengan benar dan tepat. 

Jika tidak, lingkungan akan terlihat kotor dan kumuh. Kurang ideal untuk menjadi tempat hidup. Terutama karena ada banyak penyakit yang menghantui kamu. 

4. Melindungi dan Memperpanjang Usia Infrastruktur Kota

Terakhir, kamu juga perlu membuat sistem drainase yang baik untuk melindungi dan memperpanjang usia infrastruktur kota. Hal ini karena genangan air bisa merusak sarana dan prasarana. Pun begitu dengan air tanah yang melebihi volume idealnya, karena bisa mengurangi daya tekan dan rentan amblas.

Jenis Saluran Drainase

aliran air di saluran drainase

Lalu kira-kira, apa saja jenis drainase yang umum ada di Indonesia? Kamu bisa menemukan banyak jenisnya, seperti:

1. Sistem Saluran Terbuka

Salah satu bentuk saluran drainase yang paling umum adalah sistem saluran terbuka, contohnya seperti parit dan selokan. Seperti namanya, kamu bisa melihat saluran ini dari atas permukaan tanah dengan jelas tanpa tertutupi oleh apa pun. 

2. Sistem Saluran Tertutup

Untuk saluran ini, kamu tidak bisa melihatnya dengan jelas dari atas permukaan tanah. Pasalnya, saluran berada di dalam tanah dalam bentuk pipa, beton, atau bahan lainnya. Tujuannya untuk mengalirkan air tanpa merusak estetika kota. 

3. Kolam Retensi

Kolam ini bertugas untuk menampung air hujan terlebih dulu sebelum dialirkan. Tujuannya untuk mengurangi tekanan saat volume air berlebihan.

4. Green Infrastructure

Kamu akan mengenalnya juga dengan nama lahan terbuka hijau. Fungsinya untuk menyerap air hujan melalui pohon dan tanaman. Jadi, bisa mengurangi beban pada saluran terbuka dan tertutup. 

5. Sistem Drainase Permukaan

Kamu bisa menggunakan paving block berpori atau material sejenis untuk sistem drainase ini. Tugasnya adalah untuk menyerap air dan mengurangi genangan saat hujan.

6. Sistem Drainase Alami

Saluran ini bukan buatan manusia, namun berasal langsung dari alam. Contohnya yang paling umum adalah aliran sungai. 

7. Single Purpose Drainage System

Fungsinya untuk mengalirkan satu jenis air saja, contohnya seperti limbah pabrik saja. 

8. Multi Purpose Drainage System

Multi purpose drainage system berfungsi mengalirkan berbagai jenis air, termasuk air limbah hingga air hujan.Itulah segala hal tentang saluran drainase yang perlu kamu ketahui. Mengingat semua dampak positifnya terhadap infrastruktur kota dan lingkungan, kamu perlu memilih jenis saluran terbaik. Contohnya seperti produk drainase dari Conbloc yang terkenal kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan.